Pencapaian Terbesar : Menjadi Awardee 2 Beasiswa Secara Bersamaan

Apa yang dimaksud dengan pencapaian diri ? Untuk banyak orang pasti tidak akan jauh-jauh dari yang namanya dengan uang, entah itu karena dapat pekerjaan baru, memiliki omset bisnis sampai ratusan bahkan miliaran juta atau punya mobil dan rumah baru? Mungkin itu benar, akan tetapi bagi saya pencapaian diri tidak harus memulu berkaitan dengan yang namanya uang, namun apapun yang membuat kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, bisa disebut dengan pencapaian diri, dan salah satunya yakni menjadi awardee beasiswa.

Mengenal beasiswa

(Photo by Jasmine Coro from Unsplash.com)

Sebagai anak perempuan yang besar di desa, saya dulu sangat asing dengan yang namanya beasiswa atau yang biasa disebut scholarship. Dalam pikiran saya, yang namanya sekolah atau kuliah pasti harus mbayar, dan pastinya memerlukan uang yang tidak sedikit. Istilah beasiswa baru saya tahu saat menginjak sekolah di jenjang SMP, yang mana entah serius atau tidak, pada waktu itu dalam benak saya sudah berpikir kalau saya harus kuliah.

Masa belajar di SMP sudah selesai, saya melanjutkan sekolah di jenjang SMA, di sini saya semakin mengenal apa yang namanya beasiswa, dan yang jelas keinginan saya menjadi mahasiswa semakin besar. Sama seperti alasan anak lainnya, keinginan saya ingin mendapatkan beasiswa ini karena orang tua saya memiliki penghasilan yang pas-pasan, sehingga jika dipaksakan membiayai kuliah dengan uang sendiri, maka akan membuat keuangan orang tua saya menjadi  kekurangan.

Mempersiapkan persyaratan beasiswa

(Photo by Kelly Sikkema from Unsplash.com)

Setelah lulus dari sekolah, saya mencoba untuk mendaftar ke berbagai jalur kuliah, total ada 3 jalur yang telah saya lewati, diantaranya yakni SNMPTN, SBMPTN & UMPTKIN, dan tentu saja karena persiapan belajar yang kurang maksimal, saya gagal dalam jalur SNMPTN & SBMPTN. Kegagalan saya diterima dikedua jalur itu seolah menjadi tamoaran buat saya,  setelah menerima realita buruk tersebut, saya langsung mendaftar UMPTKIN dan syukurlah akhirnya saya berjodoh dengan jalur UMPTKIN ini. Pada tahun 2018, saya ingat saat membuka pengumuman seleksi UMPTKIN, nama saya berhasil lolos, tertera warna hijau yang menjadi bukti tanda kelolosan itu. Tentu saja saya segera memberitahu info ini kepada keluarga & teman-teman saya. Sembari menunggu waktu kuliah masuk, saya mencoba mendaftar beasiswa yang diberikan kepada pelajar asal Kabupaten Kediri, yakni bernama GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) dan siapapun yang mendapat beasiswa ini berhak mendapatkan uang 7 juta dalam sekali pemberian.

Selain mendaftar beasiswa GNOTA, saya juga mendaftar beasiswa Budik Misi, yang mana beasiswa ini dianggap sebagai beasiswa paling beken bahasa gaulnya di tingkat perguruan tinggi S-1. Masa-masa awal sebagai mahasiswa baru tidaklah mudah, saya harus beradaptasi dengan suasana & teman-teman baru, serta yang paling menyedihkan kadang saya mengalami home sick, belum lagi saat itu saya hanya mendapatkan uang saku yang pas-pasan, karena harus membeli barang ini-itu dan membayar kos.

Sebelum kuliah memang semua formulir beasiswa sudah saya kirimkan, namun memang beberapa diantarnya tidak mudah diperoleh. Salah duanya saat meminta surat keterangan kurang mampu  dari desa & mendapatkan tanda tangan dari RT, hal ini sangat sulit, terhitung saya sampai harus bolak-balik ke desa beberapa kali sampai harus menyusahkan teman dan kerabat saya hanya untuk memenuhi dua formulir persyaratan beasiswa bidik misi di atas. Bahkan untuk memenuhi formulir persyaratan beasiswa GNOTA saya sampai harus menunggu wali kelas saya selama berjam-jam hingga rapat selesai sampai mendapatkan stampel dan tanda tangan dari petinggi sekolah.

Jika ditulis garis besarnya,  berikut beberapa persyaratan umum beasiswa di Indonesia :

Rapor semester 1-6 (1-3 SMA)

Bukti kelulusan (ijazah)

Bukti diterima di suatu universitas

Surat keterangan kurang mampu dari desa

Surat pernyataan pendapatan orang tua

Foto copy (KK, KTP ortu, struk listrik bulanan dll)

Kartu sejahtera / KIP

Foto kondisi rumah.

Dll.

Nb : beda beasiswa memiliki persyaratan yang berbeda, biasanya pemenuhan formulir itu bisa didapatkan dari desa, sekolah, atau instansi tertentu dan untuk awardee diharuskan lapor penggunaan uang beasiswa yang sudah digunakan.

Lolos  beasiswa

(Photo by Caleb Woods from Unsplash.com)

Kun fayakun, saya ingat betul kalimat ini, jika bersungguh-sungguh dalam sesuatu, niscaya akan terjadilah (menjadi kenyataan), rasa senang saya tak bisa diungkapkan saat saya menjadi salah satu awardee beasiswa yang saya lamar. Pada waktu saya mendapatkan pesan mengenai informasi data mahasiswa/i penerima beasiswa, dan dari sini rasa tak peecaya dan bahagia terlihat di benak saya, karena saya terpilih menjadi salah satu awardee beasiswa Bidik Mis. Rasa bahagia ini bertambah lagi saat beberapa hari kemuadian saya mendapatkan pengumuman terpilih menjadi beasiswa GNOTA yang dikirimkan lewat pesan singkat berupa SMS, langsung saja sejumlah uang itu saya gunakan untuk membayar kos, iuran organisasi dan untuk membeli keperluan kuliah seperti kebutuhan gadget dan laptop baru. Dari semua itu saya bisa menyimpulkan kalau perjuangan saya selama ini telah terbayarkan,  bahkan biaya kuliah saya selama 4 tahun full sudah ditanggung oleh pemerintah, dan saya hanya perlu fokus untuk studi di kampus serta mengexplore diri  di berbagai organisasi yang saya ikuti.

Pelajaran yang bisa diambil

       (Photo by Matthew Henry from Unsplash.com)

Saya tau jika perjuangan tidak akan menghianati hasil, dari perjuangan bolak-balik ke kantor desa & menemui pak lurah, perjuangan ke sekolah untuk meminta surat & stempel sampai harus menunggu berjam-jam dll, merupakan hal yang memang harus saya jalani. Itu semua memang tidak mudah butuh persiapan yang matang, juga menyita waktu, tenaga dan pikiran kita. Namun jika niat kita baik,  ulet & kuat saya yakin Allah akan mengabulkan keinginan mulia kita. So keep believe in our dream & do not give up to achieve our dreams.

 

#BPNRamadhan2021 #BloggerPerempuanNetwork #blogging #Perempuan #Berkarya #Day4