7 Fakta Tentang Diriku : Penyuka Buku?

 

Dari miliaran orang diseluruh dunia, tak ada seorang pun yang diciptakan 100% mirip, dalam artian entah dari  fisiknya, sikapnya, kebiasaanya atau kesukaanya pasti memiliki perbedaan dengan  orang lain, bahkan dengan saudara kembarnya sendiri. Anugerah tersebut menciptakan manusia memiliki identitas yang berbeda dengan orang lain, yang mana tertuang dalam  fakta setiap individu masing-masing. Tak terkecuali denganku, sayapun juga memiliki segenap fakta yang menjadi identitas sekaligus pembeda dengan orang lain, beberapa fakta itu telah saya sajikan dalam tujuh tulisan di bawah.


Anak perempuan

Fakta pertama ini menjadi identitas banyak orang, ya saya perempuan sama seperti ibu-ibu, bu lurah, ibu penjual sayur dll. Saya adalah perempuan yang memiliki saudara laki-laki sekaligus saudara perempuan di keluarga saya. Meskipun saya anak perempuan, namun saat kecil saya sangat sering bermain dengan teman-teman saya yang mayoritas anak laki-laki, dan bisa jadi karena itu pula saya menjadi gadis yang tidak begitu feminine.


Besar di desa

Jika kalian pernah melihat kartun Upin-Ipin atau tayangan edukatif Trans 7 Si Bolang, maka kalian akan sangat familiar dengan yang namanya pemandangan desa dan permainan anak-anak, jadi seperti itulah masa kecil saya. Sebagai anak yang hidup di desa, kebiasaan kecil saya yakni bermain petak umpet, bermain layangan, bermain bekel, membuat rumah-rumahan dari tanah bahkan meskipun saya perempuan tapi saya sangat suka bermain bola dan memancing. 

Segerombol anak tengah bermain bola di atas rerumputan
(Photo by Robert Collins from Unsplash.com)

Saya ingat benar masa kecil saya, saat pulang ke rumah selalu dalam keadaan berkeringat dan haus, penyebabnya yakni karena saya sering kali bermain dengan lari-larian atau bermain  berbagai permainan yang memaksa saya untuk bergerak.


Mahasiswi

Setelah menyelesaikan pendidikan SMA  di sekolah yang dekat dengan kota asal saya di Kediri. Saya melanjutkan studi di jenjang Perguruan Tinggi, dalam menempuh pendidikan di kampus, saya mendapatkan bantuan berupa beasiswa GNOTA & Bidik Misi yang membuat saya selama 4 tahun full sampai wisuda bebas biaya UKT bahkan mendapatkan uang saku bulanan.

Untuk informasi tambahan saja, saya mengambil jurusan Sejarah Peradaban Islam. Dalam jurusan ini saya banyak belajar  mengenai sejarah dunia, sejarah dalam negeri, seperti kerajaan di Nusantara serta membahas tetang sejarah lain yang memiliki kaitan entah dengan segi politik, sosial, agama, dsb. Meskipun jurusan saya sejarah, akan tetapi saya juga mempelajari berbagai mata kuliah ilmu sosial yang lain, diantaranya yakni sosiologi, filologi, ilmu politik, riset penelitian dll. Tentu saja hal ini membuat saya harus sering membaca dan membeli buku untuk menunjang kegiatan belajar saya.


Suka membaca dan Menulis

Masih berhubungan dengan fakta ketiga saya, sebagai mahasiswa/i sudah sepatutnya menjadi pelajar yang mandiri, maksudnya kita harus mau mencari ilmu dari berbagai sumber, bukan hanya dari dosen yang membimbing kita, salah satunya yakni dengan  sering-sering membaca buku & mempelajarinya.

Mungkin dari keharusan di atas membuat saya lambat laun menjadi sangat menggemari membaca buku, bahkan sekarang saya merasa sangat rugi jika tidak menyempatkan satu hari saja untuk membaca buku. Prinsip saya entah itu hanya satu lembar atau satu halaman, yang terpenting sempatkanlah membaca buku.

Seorang wanita tengah membaca buku
(Photo by Priscilla du Press from Unsplash.com)

Dari kebiasaan saya membaca buku itu otomatis saya mendapatkan berbagai informasi setiap kali telah selesai membaca, karena itu sebagai media ekspresi diri dan memberikan ilmu yang telah saya dapat, saya juga membiasakan diri untuk menulis semenjak awal tahun 2020 lalu, dan alhamdulillah sampai sekarang saya masih sering menulis bahkan juga mengelola Blog Pandemi Kita Berkarya.


Suka melihat atau membaca topik terkait feminisme

Jujur saja meskipun saya mahasiswi sejarah, tetapi saya sangat suka membaca buku dari keilmuan lain, seperti psikologi, gender, feminisme, english literature dll. Dari beberapa buku yang saya baca, saya sangat tertarik dengan buku yang membahas mengenai isu gender dan salah satunya membahas mengenai feminisme.

Saya merasa setiap kali membaca buku feminisme itu berarti membahas mengenai lingkup kehidupan masyarakat saya sendiri, yang mana jika diibaratkan sama seperti fenomena jika saat ini wanita sulit berkembang hanya karena kontruksi di masyarakat yang lebih pro untuk kaum laki-laki. Saya pikir dengan membaca berbagai buku berbau feminisme membuat saya bangga menjadi wanita, open minded, sekaligus membuat saya sadar jika saya harus lebih banyak berjuang sebagai wanita dan yang terpenting harus selalu mendukung sesama wanita.


Sangat menyukai perpustakaan

Tidak aneh bagi saya jika mendengar ungkapan tempat yang  ada Wifinya adalah tempat yang paling bikin betah. Sama seperti itu, perpustakaan di kampus saya juga menyediakan banyak Wifi, namun sebenarnya saya memiliki banyak alasan mengapa saya sangat suka datang ke perpustakaan, yakni karena tempatnya bersih, banyak buku menarik, ruangan ber-AC dan tentunya memiliki fasilitas yang lengkap (cafe, tempat solat, tempat diskusi, tempat foto copy dsb ) dan yang terpenting perpustakaan itu  cocok dijadikan tempat saat mau tidur menunggu jam kuliah.

Bagian depan perpustakaan di kampus saya
(Photo from doc. Pribadi)


Ingin kuliah ke luar negeri

The last but not the least adalah saya ingin menjadi mahasiswa Indonesia yang melanjutkan kuliah / studi ke luar negeri, sebagai mahasiswa yang menerima beasiswa di jenjang S-1, sangat realistis bagi saya jika ingin mendapatkan beasiswa lagi untuk jenjang studi S2 saya. Dan dalam hal ini saya sangat ingin melanjutkan studi  ke negeri kincir angin yakni ke Belanda.

Potret pemandangan di Amsterdam, Belanda
(Photo by Square Lab from Unsplash.com)

Untuk mewujudkan impian saya tersebut, mulai dari sekarang saya sangat sering mencari informasi mengenai webinar maupun beasiswa apapun yang berkaitan dengan studi di Belanda, bahkan saya juga mem-follow akun milik kantor Kerajaan Belanda yang mengurusi perihal pendidikan orang Indonesia di Belanda maupun sebaliknya dan namanya yakni @studidibelanda.

Dalam realitasnya ada banyak sekali fakta yang saya miliki, namun untuk urusan privasi saya menulis 7 fakta diatas untuk diceritakan dalam blog saya. Semoga dari tulisan + curhatan di atas kalian tetap bisa memperolah manfaat & informasi dari saya.

 

#BPNRamadhan2021 #BloggerPerempuanNetwork #blogging #Perempuan #Berkarya #Day5







Komentar

Postingan Populer