Sejarah Perayaan Idul Fitri Pada Zaman Nabi Muhammad SAW Sampai Era Turki Utsmani
Setelah selesai melaksanakan puasa
selama satu bulan full, pasti umat Muslim akan melaksanakan yang namanya
hari raya idul fitri, yang juga dimaknai dengan hari kemenangan karena telah
berjuang selama sebulan penuh untuk puasa.
Sama seperti perayaan umat agama lain,
lebaran sendiri juga diisi dengan kegiatan kumpul-kumpul dengan keluarga, silaturahmi
dan juga makan-makan. Namun apa kalian pernah berpikir jika lebaran itu juga
memiliki sejarah ?
Menurut artikel yang telah saya kutip
dari republika.com, sejarah hari raya idul fitri pertama kali
diselenggarakan di tahun 624M, atau di tahun kedua hijriyah (tahunnya umat
Islam). Dan waktu perayaan idul fitri waktu itu bertepatan dengan kemenangan
umat Islam atas perang Badar, yang mampu menang meskipun jumlah pasukan Muslim
yang berkisar 300-an jauh lebih sedikit
dari pasukan Quraisy yang jumlahnya yakni 1000 orang.
Berlanjut di masa kejayaan dinati
Abassiyah, perayaan idul fitri juga dilakukan. Dalam hal ini perayaan idul
fitri dilakukan selama 3 hari dan diakhiri dengan makan-makan.
Lalu pada masa kerajaan Islam lain,
yakni dinasti Mamluk, mereka merayakan idul fitri dengan membagikan hadiah,
uang dan pakaian kepada masyarakatnya.
Berikutnya di masa dinasti Mughal India,
dirayakan dengan pengadaan arak-arakan para raja dan pengawalnya.
Berbeda dengan ketiga dinasti di atas,
kesultanan Turki Ottoman merayakan idul fitri dengan membunyikan meriam setiap
malam 1 Syawal dalam menyambut Idul Fitri. Dan meriam itu ditembakkan ke udara
untuk menandai berakhirnya hari raya Idul Fitri.
Sumber referensi :
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qam6ik366
#BPNRamadhan2021
#BloggerPerempuanNetwork #blogging #Perempuan #Berkarya #Day29
Komentar