Puasa di Rumah: Momen Happy Dengan Nenek Saya Saat Membuat Takjilan "Pastel"

 

(Photo from haibunda.com)

Aktivitas di rumah menjadi salah satu aktivitas yang membosankan bagi segelintir orang, terlebih lagi jika orang tersebut sangat sering keluar & memiliki karakteristike ekstrovert yang sangat suka bersosialisasi dengan orang di sana-sini. 

Saya pribadi mengakui hal itu, namun bagi sekelompok orang lain, yakni para introvert & ambivert menjadikan aktivitas di dalam ruangan, seperti di rumah menjadi hal yang menyenangkan, maksudnya tidak membosankan.  Karena memang tipikal introvert & ambivert juga memerlukan waktu untuk melakukan quality time sendiri, dan yang paling relevan hanya dengan melakukan aktivitas di dalam ruangan, dalam hal ini di dalam rumah. 

Salah satu aktivitas yang bisa dilakukan sekarang, adalah puasa di rumah. Bagaimana menurutmu tentang  puasa di rumah ? Pasti banyak dari kalian ya g berkata itu sudah biasa, karena memang semenjak adanya pandemi covid-19, segala kegiatan juga dilaksanakan di dalam rumah. Tapi bagi saya sendiri dari tahun ke tahun memang selalu di rumah, kecuali saat awal kuliah kemarin, puasanya di kos. 

Entah banyak yang setuju atau tidak, puasa di rumah itu sebenarnya membawa banyak kebahagiaan dan keuntungan. Satu, hal yang paling membuat saya beruntung yakni dekat dengan nenek saya. Saya tidak perlu menjelaskan lagi ya, kalau saya itu sangat sayang & dekat dengan nenek saya, saking dekatnya saya sangat sering tidur dengan nenek saya, entah itu tidur siang, maupun saat tidur malam. 

Saya juga memiliki berbagai "  ritual  " saat puasa, yakni suka membuat takjil dengan nenek saya. Takjil yang paling saya suka adalah pastel, kalau kalian mau tau bahan dan cara buatnya, silahkan klik link yang berwarna biru ini. Isi dari takjil buatan kami yaitu seringnya mie (bihun), irisan gubis, dan telur.  Nenek saya biasanya bertugas mengurus adonan & membentuknya menjadi bulat pipih menyerupai adonan pizza. Sedangkan saya bertugas memberikan isian pastel. Untuk satu pastel saya isi sekitar 1/2 sendok, tapi ini juga tergantung dengan beaar pastelnya sih. Semakin besar otomatis isi pastelnya juga semakin banyak. 

Momen lain yang saya suka juga setelah menggoreng pastel, karena tadi pastel yang isinya kecil, setelah digoreng menjadi  lebih membesar & terasa krenyes-krenyes (crispyyy). Sangat cocok untuk dimakan menjadi takjilan penyuka gorengan. Itu merupakan salah satu momen yang paling saya sukai saat puasa di rumah, dan karena keberuntungan di atas saya bisa katakan momen puasa di runah adalah momen yang tidak baru & momen pembuat saya merasa bahagia. 





Komentar

Postingan Populer